Kisah orang yang Mualaf

rmb_ki101(’49bfebe01a54e03647005916b’,’4′,’99’,’18’);<!– var addthis_pub=”swaramuslim”;

imageAssallammualaikum Wr Wb
Setelah membaca tentang kisah seorang mualaf, dan response yang diberikan tentang kisahnya, saya merasa mungkin kalau saya dapat menceritakan pengalaman saya sampai menjadi mualaf dapat berguna bagi rekan rekan sekalian.

Saya sendiri bukanlah seorang penulis, jadi kalau ada kalimat kalimat yang aneh, mohon dimaklumi. Lebih lebih lagi banyak pengalaman pengalaman saya yang dilandasi oleh analisa saya sendiri, jadi kalau terjadi kekeliruan juga mohon diluruskan.

Tulisan ini akan saya muat menjadi beberapa bagian, sekali lagi sebelumnya saya mohon maaf, tidak ada maksud saya untuk menonjolkan diri, namun hanya ingin menceritakan pengalaman pribadi saya siapa tahu berguna untuk orang lain.

1) Latar Belakang

Saya seorang WNI keturunan, seperti keluarga keturunan pada umumnya pendidikan agama didalam keluarga hanya sangat minim. Namun demikian saya beruntung karena saya selalu bersekolah disekolah katholik unggulan sejak dari SD sampai SMA. Disana saya dijejali oleh berbagai macam ajaran kristen, yang menurut saya pada waktu itu oke-oke saja. Saat pertama saya menjadi kristen tulen adalah waktu saya kelas 1 SMA.

Karena sekolah saya pada waktu itu laki semua, maka teman saya mengajak untuk kegereja Pantekosta karena banyak wanitanya. Tentu saja ajakan itu saya terima dengan senang hati.

Ternyata setelah itu saya menjadi sangat tertarik dengan ajaran kristen. Dengan aktif saya melakukan bible study, persekutuan doa dan berbagai kegiatan rohani lainnya. Keluarga saya sempat marah, dianggapnya saya sudah terlalu fanatik cenderung gila. Saya menginjil kemana mana, tanpa peduli apa yang dikatakan oleh orang tua saya. Saya merasa berjuang dijalan Tuhan.

Waktu terus berlalu, sampai pada suatu saat, pendeta saya bercerita bahwa dia kecurian dirumahnya, dan kehilangan sampai US$ 10.000. Saya sangat terkejut, karena banyak dari jemaat gereja tersebut yang miskin sekali. Akhirnya saya tinggalkan gereja tersebut, saya mulai berkelana dari satu gereja ke gereja lain, dari satu pendeta kependeta lain. Entah kenapa, setiap pendeta pasti ada sesuatu konsep yang saya tidak suka.

Bersamaan dengan itu, karena saya berguru dari berbagai pendeta dari berbagai aliran, pengetahuan saya tentang agama kristen boleh dianggap sangat cukup. Hampir semua pendeta terkenal pada saat itu pernah saya datangi.

Waktu saya sekolah diUSA, sayapun mendirikan dan mengikuti berbagai persekutuan doa. Dengan semakin bertambahnya ilmu agama saya, terus terang saya menjadi semakin tidak mengerti mengenai ajaran tersebut.

Apabila saya bertanya kepada para pendeta mengenai ketidak tahuan saya, mereka selalu berkata “iman”, seakan akan itulah magic word untuk menghentikan logic kita bekerja. Akhirnya ketidak puasan saya menyebabkan saya menjadi apatis, saya hanya berfikir, “Toch saya tidak pernah tahu saya masuk surga atau tidak, lalu ngapain susah susah?.” Mereka berusaha meyakinkan saya bahwa dengan mengakui Yesus saya pasti masuk surga, yang saya anggap sedikit tidak masuk akal.

Salah satu pertanyaan saya pada waktu itu ( belum pernah ada yang bisa menjawab secara jelas ) adalah:

Yudas Eskariot itu masuk surga atau tidak ?

Argumen saya adalah, Yudas itu adalah salah satu rasul, sebagai orang yang beriman kepada Yesus, yesus telah menjanjikan kehidupan yang kekal (surga), namun demikian Yudas juga telah menghianati Yesus (karena uang), jadi dia jahat/serakah, koq orang serakah bisa masuk Surga ? Sebagian besar orang kristen akan setuju bahwa Yudas masuk neraka, tetapi saya pikir, Yudaslah orang yang paling berjasa sehingga Yesus bisa disalib.

Koq dia dineraka, itu khan sudah takdir dia untuk menghianati Yesus ?

Bukankah karena Yudas injil (menurut mereka) itu dapat terpenuhi. Yudas adalah kambing hitam yang perlu dikasihani. Pertanyaan ini tidak dapat dijawab oleh umat kristiani, padahal kalau dia mau mengacu kepada ajaran Islam jawabannya mudah saja.

Demikian pertanyaan pertanyaan tanpa jawaban terus bergulir dibenak saya tanpa adanya jawaban. akhirnya saya menjadi apatis.

Untuk melihat agama Islam ?…..no way, waktu itu saya anggap Islam sudah pasti sesatnya(Astafirullah Allazim).

2) Perjalanan menuju Islam

Demikian kehidupan rohani saya yang penuh dengan keapatisan sampai saya pulang lagi keIndonesia. Seperti biasa, dengan sifat playboy saya yang saya banggakan waktu itu ( Astafirullah Allazim ), saya terus berkelana dari satu pacar kepacar lainnya, apalagi waktu itu keluarga saya baru jatuh bankrut, rumah mau disita dll. Saya semakin frustasi tentang hidup ini sendiri. Kadang kadang saya sangat putus asa dalam hidup ini, saya tidak tahu apa salah saya sehingga saya harus hidup terus. Keinginan untuk mati besar sekali, beruntung saya belum mati sampai sekarang dan sempat terselamatkan oleh Allah SWT.

Salah satu pacar saya waktu itu adalah seorang Aceh ( sekarang sudah jadi istri saya ). Bukan apa apa, waktu itu saya pacaran dengan dia selain karena dia cantik ( kata saya lho ) dia juga berasal dari keluarga yang sangat taat. Kalau wanita keturunan buat saya sudah jadi gampang ( selalu mau dengan saya ) saya coba yang lebih susah lagi. Kayanya kekesalan saya terhadap hidup ini saya tumpahkan kepada petualangan saya.

Akhir kata, saya pacaran. Bukan hanya itu saja, keluarganya yang tadinya termasuk yang anti Cina, menerima saya dengan tangan terbuka. Semua keluarganya tahu saya bekas aktifis gereja, tidak ada yang berani ngajak saya masuk Islam, katanya saya terlalu pandai bicara.

Santet

Suatu malam kalau tidak salah bulan April 1992, saya bermimpi. Saya bukan tipe orang orang yang percaya tentang santet, walaupun menurut banyak orang pinter saya mempunyai kemampuan untuk ilmu kebatinan, jadi saya tidak pernah membahas apa mimpi saya. Cuman, kali ini sedikit lain, ngimpi saya dan ngimpi pacar saya sama persis, saya jadi kaget sekali. Hal ini saya ketahui ketika pacar saya menceritakan mimpinya yang menyeramkan dan aneh tersebut.

Esok subuhnya, tepat habis subuh, pacar saya telpon kerumah, yang intinya bercerita bahwa dia sangat ketakutan, dirumahnya semalaman gaduh sekali, pintu diketok ketok, panci terlempar sendiri, dan berbagai kejadian gaib lainnya. Kabel telephone pun putus, sampai sampai dia harus telphone di telphone umum.

Seluruh keluarganya berkumpul akhirnya diputuskan untuk mencari orang “pintar”. Kembali lagi saya berkelana dari satu orang pintar keorang pintar lainnya. Kalau dulu orang pintarnya pendeta, sekarang dukun dukun sakti. Berbagai cara saya tempuh untuk menyembuhkan pacar saya yang sudah hampir gila karena dirudung ketakutan yang terus menerus. Sambil tidak ketinggalan segala sumpah serapah saya untuk hidup saya pada waktu itu. Hasilnya : semua vonis orang orang pintar itu mengatakan ex-pacar saya yang menyantet karena iri.

Pernah disitu saya disuruh baca surat Alam Nasroqh 99X setiap harii (ini adalah surat pertama yang saya hafal).

Entah bagaimana, saya bertemu dengan orang “pintar” yang akhirnya dapat membuat pacar saya normal kembali. Caranya : diberi air yang sudah diberi matera, entah apa manteranya tetapi katanya diambil dari Al-quran. Pacar sayapun diberi mantera yang isinya potongan potongan ayat Al-quran. Sampai disini tidak terbersit dalam pikiran saya untuk masuk Islam. Terus terang saya malah bertambah yakin bahwa ini adalah agama setan (Astafirullagh Allazim).

Ternyata dugaan saya benar, setelah beberapa bulan, penyakitnya kumat lagi, saya datang keorang tersebut dan lapor, jawabannya”ex-pacar saya merencanakan untuk menghabiskan seluruh tabungannya demi meninggalnya pacar saya ini. saya sungguh shock, jalan keluarnya saya harus membayar orang untuk tahlilan semalam suntuk guna menangkal santetnya. Karena tidak ada jalan lain sayapun setuju. Dalam hati saya tertawa, apa apaan ini agama koq “weird” sekali.

Berikutnya setelah disembayangin semalaman, dan diberi air, akhirnya pacar saya sembuh lagi. Karena tempatnya jauh, maka saya bawakan air mineral satu galon untuk diberi mantera, sampai sampai saya belikan dispenser khusus untuk pacar saya itu yang isinya yah air mantera itu. Isneter, lucu sekali lama lama pacar saya imun dengan air itu, biar saya sudah suruh minum banyak banyak tetap saja dia ketakutan. Terpaksa saya harus mencari orang yang lebih pintar.

3) Orang pintar terakhir

Pusing saya dibuat oleh kejadian kejadian tersebut, saya ceritakan kejadian ini keteman kantor saya yang muslim ( kebetulan teman saya lebih banyak yang pribumi daripada yang keturunan ). Dia mengatakan dia juga punya teman yang begitu dan sembuh. Saya pikir sudah sekian orang pintar saya coba apa salahnya kalau saya coba satu lagi. Teman kantor saya itu juga bilang bahwa yang ini bukan dukun tetapi ulama jadi dia minta pacar saya untuk tidak tersinggung apabila dia tidak mau berjabat tangan dengan pacar saya. Saya cukup kaget mendengarnya, dalam hati saya jurus apalagi ini.

Akhirnya saya bertemu dengan ulama ini, namanya Pak Busro, beliau adalah seorang seniman. Pertama kali saya bertemu Pak Busro, saya sempat kaget juga, rambutnya yang panjang diikat kebelakang, tetapi sinar mukanya itu tenang sekali. Begitu datang, saya langsung cerita, dan ditanggapi dengan tertawa. Katanya, “saya

bukan orang pintar, saya tidak bisa menyembuhkan.” Dalam hati saya kesal juga dengan teman saya itu, ngapain saya dibawa kesini. Tetapi saya paksa beliau untuk menyembuhkan. Akhirnya, sambil sebelumnya minta maaf kepada saya agar jangan tersinggung (karena saya bukan Islam) beliau berkata minta saja sama ALLAH. Dia mulai menanyai pacar saya mengenai kegiatan rohaninya. Sambil memberikan perumpamaan yang sederhana namun sangat masuk akal.

Katanya” Setan itu tidak dapat mencelakai kita, apapun kondisinya” Beliau memberikan perumpamaan seperti kalau kita nonton film seram diTV, khan kita jadi ketakutan padahal sebenarnya khan tidak ada apa apa. agaimana caranya tidak takut, yha ganti aja chanelnya. Dengan kata lain jangan terbawa perasaan. Minta kepada ALLAH, dan seringlah sholat, begitu nasehatnya. Sebelum pulang saya sempat minta jimat untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan. Beliau malah tertawa, dia bilang buat apa ? Dia beri perumpamaan lagi, Sandy bisa komputer? saya jawab bisa. Lalu katanya kalau ada virus komputer apabisa kita cegah virus tersebut dengan meletakkan buku antivirus diatas komputer ? Saya tertawa malu,. Beliau melanjutkan, Al-quran itu sama, untuk dipelajari dan diamalkan. Kalau kita sudah dapat ilmunya Insya Allah tidak terganggu lagi.

Wah..wah..wah, baru kali ini saya nemu ajaran Islam yang masuk akal, bahkan sangat masuk akal. Beliau menceritakan banyak sekali tentang Islam yang saya tidak pernah dengar sebelumnya. Mulai saya tertarik sedikit tentang Islam.

Sementara, pacar saya berangsur angsur sembuh, tanpa bantuan jimat apapun ataupun air mineral bermantera lainnya. akhirnya (Alhamdulilah) pacar saya sembuh total (hanya dalam waktu 1 minggu) dengan hanya bermodalkan sajadah, mukena, dan Sholat (Allahhuakbar) sayapun mulai merasa ingin tahu apa sich Islam ini ?

Belajar Islam

Setelah kesembuhan pacar saya, saya terus berguru pada Pak Busro mengenai Islam. Banyak pertanyaan pertanyaan saya tentang kesesatan Islam dapat dipatahkan oleh beliau dengan alasan alasan yang sangat menarik.

Beberapa argumen yang saya ingat adalah sbb:
Koq Islam itu berdoanya/sholat kaya orang primitif yang menyembah berhala ?
Kalau diKristen kan elit, praktis nggak macem macem ?

Dijawab oleh beliau, manusia itu dari dahulu sama, yang dipentingkan khan hanya perut dan sejengkal dibawah

perut. Kebudayaannya saja yang berbeda, kenapa koq cara berdoa juga harus dirubah ? Bravo.

Dikemudian hari setelah saya juga sholat saya menyadari penuh kenapa sholat itu berbeda dengan cara berdoa agama agama lain. Waktu saya masih kristen, untuk menghadap ALLAH tidak diperlukan kiat kiat khusus, berdoa yha berdoa saja, jadinya Allah itu seperti teman saja, bisa kita datangi sewaktu waktu.

Kalau di Islam, Allah adalah sangat Agung, sampai sampai kita harus membersihkan diri dulu, dan mengkhususkan waktu untuk menghadapnya.

Saya juga bertanya kenapa koq harus ditentukan samapai harus 5 waktu ?

Dijawab oleh beliau secara sederhana, 5 waktu itu adalah:

Subuh: waktu kita hendak memulai aktifitas kita, kita menghadap ALLAH agar dijauhkan dari perbuatan keji dan mungkar.
Dhuhur: waktu tepat tengah hari, dimana pikiran kita sudah mulai lelah dan pikiran yang tidak tidak mulai timbul. Beliau juga memberi contoh bahwa sebagian besar dari tindak kejahatan dilakukan setelah dhuhur. Alasan inidangat masuk akal, memang jarang sekali ada copet page pagi.
Azar: Secara waktu biology, waktu waktu ini adalah waktu dimana performance kita sedang dalam titik terendah, sebelum berpikiran macam macam, kita sholat lagi.
Magrib: Akhir dari pada siang, mulai datangnya malam dimana segala pintu kemaksiatan mulai terbuka lebar lebar. Sekali lagi ya ALLAH, jauhkanlah dari pada keji dan mungkar.
Isa: Akhir dari pada seluruh kegiatan kita hari ini, berterima kasih dan mohon perlindungannya selama kita mati sementara ( tidur ). Alasan alasan ini sangat masuk akal, saya mulai terkagum kagum pada Islam, ternyata hidup ini ada juklaknya.

Sayapun sempat menganalisa apa arti kalimat syahadat, kenapa koq nabi Muhamad selalu disebut sebut ?

Kalau kristen ketahuan bahwa yesus adalah putra ALLAh kalau nabi Muhamad khan orang biasa? Ternyata mungkin jawabannya agar jangan sampai umat Islam mentuhankan Nabi Muhamad seperti halnya umat

kristiani. Dalam kalimat syahadat jelas jelas disebut bahwa Nabi Muhamad adalah rasul. Dengan kharisma seorang nabi yang begitu besar adalah sangat mudah proses pemindahan dari idola menjadi Tuhan yang manusia. Saya melihat bahwa banyak sekali tokoh tokoh yang kharismanya jauh lebih kecil dijadikan Tuhan oleh berbagai aliran kepercayaan. Dimintai perlindungan, dimintai berkah, disakralkan dsb. Kalimat syahadat ini sebenarnya sudah cukup untuk mencegah terjadinya jasad jasad yang disakralkan. Nabi Muhamadpun tetap ditegaskan sebagai rasul dalam setiap kita membaca syahadat.

Sungguh besar Engkau ya ALLAH.

Kagum saya atas ajaran Islam, diskusi diskusi pun saya teruskan, dari cara hidup sampai engan apa tujuan kita hidup

CINTA SEPOTONG MIMPI

Dapatkah seseorang mencinta hanya karena sepotong mimpi? Mustahil. Namun, adikku semata wayang mengalaminya – setidaknya itu yang diakuinya.

Gadis yang dicintainya adalah Lala, adik sepupunya sendiri. Wajar, bukan? Bahkan, menjadi halal saat kedua orang tuaku kemudian berpikir untuk meminangnya.

Semua berawal dari penuturan Jamal. Ia bilang, ia memimpikan Lala sebagai gadis yang diperkenalkan Ibu kepadanya sebagai calon istrinya.

“Kami sudah saling mengenal, Bu,” kata Jamal dalam mimpi itu dengan malu-malu. Gadis itu pun mengangguk dengan senyum malu-malu pula.